Belajar Asyik

Belajar Membaca tanpa Tangis

<a href="http://sahabatmembaca.org/2016/01/11/belajar-membaca-tanpa-tangis/">Belajar Membaca tanpa Tangis</a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjikayl2bJEcWFaDJvR1MhhPhyphenhyphenIgP7_A2SmJMV2iVaKHKZxlJhmn33hg3iIQ3EkIpGN3WCr7zeLjaeRtYYYPWy_ksTwIk1Gum-_MTr3A_yWTmdgEG5lw6euP_XDaqS56wQHV8G9e6YSyonz/s1600/wpid-Photo-10-Jan-2016-1737.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjikayl2bJEcWFaDJvR1MhhPhyphenhyphenIgP7_A2SmJMV2iVaKHKZxlJhmn33hg3iIQ3EkIpGN3WCr7zeLjaeRtYYYPWy_ksTwIk1Gum-_MTr3A_yWTmdgEG5lw6euP_XDaqS56wQHV8G9e6YSyonz/s320/wpid-Photo-10-Jan-2016-1737.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Belajar membaca bisa jadi hal yang menyeramkan dan menimbulkan kecemasan bagi sebagian anak. Rasa seram dan cemas ini muncul karena membaca -dan menulis- merupakan sebuah bentuk komunikasi baru bagi anak. Jika sebelumnya anak-anak berkomunikasi melalui ucapan, kini mereka belajar mengenal huruf, merangkai huruf menjadi kata dan menemukan makna dari kata tersebut. Semua ini tentu sangat menantang bagi anak-anak.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Menyadari pentingnya lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk belajar membaca, para guru di<a href="https://m.youtube.com/watch?v=DMMh7ylCQJY" style="border: 0px; color: #d84600; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="">Broadmead Primary</a>, Croydon, pun membuat program Belajar Membaca tanpa Tangis. Dengan program ini, para guru mengajarkan membaca melalui beberapa kegiatan yang menyenangkan bagi para siswa yang<a href="http://sahabatmembaca.org/2015/10/28/kemampuan-membaca-anak-tk-sd/" style="border: 0px; color: #d84600; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="">berusia lima tahun</a> ke atas.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tahap pertama</strong>, kelas diawali dengan kegiatan bersama mengenal huruf dan cara bacanya. Untuk mempermudah anak menghafal huruf dan cara bacanya, para guru mengajarkan gerakan tubuh khusus untuk setiap huruf. Misalnya, untuk memperkenalkan huruf M dibaca <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">em</em>, para guru mengusap perut sambil berkata, “Emmmm…,” menirukan ekspresi ketika kenyang.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tahap kedua</strong>, para siswa diajak untuk mengingat kembali huruf dan cara baca yang telah diajarkan pada pertemuan lalu. Para siswa diminta untuk menggunakan gerakan peraga yang telah diajarkan. Pada tahap ini, guru juga mulai mengenalkan cara mengeja kata-kata sederhana kepada para siswa. Misalnya, MAN dieja sebagai <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">em-a-en</em>.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tahap pertama dan kedua ini berlangsung singkat, tidak lebih dari lima belas menit. Selanjutnya, masuk pada<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tahap ketiga,</strong> yakni permainan. Menyadari bahwa anak-anak belum memiliki daya konsentrasi yang panjang dan tidak betah duduk, para guru pun merancang <a href="http://sahabatmembaca.org/2015/10/27/bermain-cocok-huruf/" style="border: 0px; color: #d84600; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="">aneka permainan sederhana</a> yang membuat siswa terlibat aktif dan bergerak selama pelajaran. Salah satu permainan yang dilakukan adalah dengan membagikan kartu bertuliskan kata-kata sederhana pada para siswa. Kemudian, guru membacakan salah satu kata. Siswa-siswa yang memiliki kata tersebut kemudian berdiri dan berpindah tempat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah anak-anak kembali segar, pelajaran memasuki <strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">tahap keempat</strong>, yakni membaca buku cerita bersama-sama. Tahap ini penting agar para siswa memahami penggunaan huruf-huruf dalam kalimat dan aktivitas nyata. Untuk meningkatkan pemahaman bacaan anak, saat membaca para guru meminta anak-anak untuk<a href="http://sahabatmembaca.org/2015/10/26/read-and-repeat/" style="border: 0px; color: #d84600; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="">mengulang kata</a> atau <a href="http://sahabatmembaca.org/2015/10/25/jeda-saat-membaca/" style="border: 0px; color: #d84600; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="">menanyakan jalan cerita</a> pada mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Open Sans', serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 1.6; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Keempat tahap ini dilaksanakan setiap hari dengan durasi satu jam hingga satu setengah jam. Dengan kegiatan ini, kemampuan membaca para siswa di Broadmead Primary pun meningkat. Tahapan yang sama dapat Sahabat terapkan baik di rumah maupun di sekolah. Semoga dengan empat tahap Belajar Membaca tanpa Menangis ini, anak-anak akan asyik dan menikmati pelajaran membaca!</div>
<script src="http://www.lintas.me/assets/scripts/widget_v2.js?uid=5332721e1b971a4e4d00002f" type="text/javascript"></script><script type="text/javascript">lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right</script>

artikel Belajar Membaca tanpa Tangis

Belajar Membaca tanpa Tangis Belajar membaca bisa jadi hal yang menyeramkan dan menimbulkan kecemasan bagi sebagian anak. Rasa seram d...

MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

8:04 PM catatan pak guru 0

<div class="posttitle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12.16px; line-height: 19.456px; margin: 0px; padding: 0px;">
<h2 style="font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 1.4em; font-weight: normal; letter-spacing: 1px; margin: 1em 0px 0px; padding: 0px;">
Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)</h2>
<div class="post-info" style="background: url(https://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/mistylook/img/underline1.jpg) 0% 100% no-repeat; color: #999999; font-size: 0.9em; line-height: 1.6em; padding: 0px 0px 12px;">
<br /></div>
</div>
<div class="entry" style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12.16px; line-height: 19.456px; margin: 1em 0px; overflow: hidden; padding: 0px 1em 0px 0px;">
<div class="wp-caption alignleft" style="background-color: #f3f3f3; border-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; margin: 10px; max-width: 100%; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 147px;">
<div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
<br /></div>
</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD</strong></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"></strong></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.<span id="more-144" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Variasi Model STAD</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
a) Penyajian kelas.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
b) Belajar kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
c) Kuis.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
d) Skor Perkembangan.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
e) Penghargaan kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe StudentTeams Achievement Division (STAD).</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
1. Pengajaran</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Penyajian tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
a) Pembukaan</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
1) Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
2) Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
3) Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
b) Pengembangan</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
1) Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
2) Pembelajaran kooperatif menekankan, bahwa belajar adalah memahami makna bukan hapalan.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
4) Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
5) Beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
c) Latihan Terbimbing</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
1) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
2) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
3) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
2. Belajar Kelompok</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja / bangku mereka bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
2) Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
3) Bagikan lembar kegiatan siswa.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
4) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis. Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan sebagainya.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
3. Kuis</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
4. Penghargaan Kelompok</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.</div>
</div>

<script src="http://www.lintas.me/assets/scripts/widget_v2.js?uid=5332721e1b971a4e4d00002f" type="text/javascript"></script>
<script type="text/javascript">
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
</script>

artikel MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Div...

MODEL PEMBELAJRAN COOPERATIVE TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

8:02 PM catatan pak guru 0

artikel MODEL PEMBELAJRAN COOPERATIVE TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tuga...

MODEL PEMBELAJRAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

7:57 PM catatan pak guru 0

<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Teknik belajar mengajar Kepala Bernomor (Numbered  Heads) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Tehnik ini memberikan kesempatan pada  siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, tehnik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Tehnik ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.</span></div>
<div style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang cukup banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Numbered Head Together atau disingkat NHT, tidak hanya itu saja, NHT juga banyak sekali digunkan sebagai bahan penelitian tindakan kelas (PTK). Apa dan bagaimana NHT itu? Bagaimana menerapkannya dan apa saja keunggulannya, baca terus artikel berikut.<br />Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan  akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen  dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1. Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">3. Pengembangan keterampilan social : Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a)      Pembentukan kelompok;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b)      Diskusi masalah;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c)      Tukar jawaban antar kelompok</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN NHT</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah 1.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Persiapan</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah 2.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Pembentukan kelompok</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div style="line-height: 24px;">
<span lang="EN-US">Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah 3.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah 4.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Diskusi masalah</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah 5.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah 6.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Memberi kesimpulan</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">C. MANFAAT DAN KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN NHT</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1. Manfaat model pembelajaran NHT</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh  Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :</span></div>
<ol style="line-height: 22.4px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Rasa harga diri menjadi lebih tinggi</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Memperbaiki kehadiran</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Konflik antara pribadi berkurang</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pemahaman yang lebih mendalam</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Hasil belajar lebih tinggi</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2. Kelebihan model pembelajaran NHT</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 22.4px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -3.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dengan melihat sintaksnya saja, Anda pasti dapat mengira-ngira apa saja kelebihan dari model ini,sebagaimana dijelaskan oleh Hill (!993) dalam Tryana (2008) bahwa model NHT memiliki kelebihan diataranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.</span></div>

<script src="http://www.lintas.me/assets/scripts/widget_v2.js?uid=5332721e1b971a4e4d00002f" type="text/javascript"></script>
<script type="text/javascript">
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
</script>

artikel MODEL PEMBELAJRAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT Teknik belajar mengajar Kepala Bernomor (Numbered Heads) dikembangkan oleh Spencer Kagan...

MEDIA PEMBELAJARAN

10:58 PM catatan pak guru 0

<div class="kcm-read-text">
                                <strong>JAKARTA, KOMPAS.com -</strong>
 Dengan lincah, bocah yang kini duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar
 (SD) ini memasang satu acar timun ke dalam alat peraga berupa boks 
hitam yang diletakkan di atas meja.<br />
Tanpa ragu, ia menyalakan 
tombol kecil dan mendadak acar timun tersebut mengeluarkan cahaya. 
Glowing Pickles, itu adalah nama eksperimen acar timun bercahaya yang 
dikerjakan oleh dua siswa Sekolah Kembang yaitu Vindra dan Trisha 
bersama keluarganya.<br />
Setelah menunjukkan percobaan tersebut, Vindra dengan lancar menjelaskan mengapa acar timun tersebut dapat menyala.<br />
"Jadi
 acar timun ini punya kandungan asam cuka dan air. Nah kalau dialiri 
listrik, akan keluar sedikit api dan muncul cahaya seperti ini," jelas 
Vindra pada <em>Kompas.com</em> saat Math and Science Fair 2012 di Sekolah Kembang, Kemang, Jakarta, Sabtu (24/11/2012).<br />
Pemilihan
 percobaan ini juga sangat didukung oleh keluarga karena dinilai tetap 
aman meski menggunakan aliran listrik. Cara merangkai percobaan ini 
sendiri didapat oleh Vindra dari melihat rekaman di <em>youtube</em> dan mencari informasi di internet sehingga tidak ditemukan kendala dalam prosesnya.<br />
Begitupula
 dengan Jasmine yang merupakan siswa kelas lima di Sekolah Kembang. 
Dengan melihat di Youtube, ia berkreasi dengan air, minyak, pewarna 
makanan, vitamin c (redoxon) dan senter sehingga menghasilkan lava lamp 
yang kerap dijadikan pajangan rumah atau kamar.<br />
Sementara Zavi 
yang duduk di bangku kelas tiga Sekolah Kembang ini memilih percobaan 
yang ringan tapi cukup unik. Bocah berkacamata ini ternyata suka sekali 
menyantap kentang goreng yang disediakan di resto siap saji hingga 
akhirnya ditegur ibundanya.<br />
Akibat dari teguran tersebut, Zavi 
menjadi penasaran dan berusaha mencari tahu kandungan apa saja yang 
terdapat dalam kentang goreng yang dijual oleh resto siap saji.<br />
Dari
 situ, ia memilih lima sampel untuk diuji dan ditampilkannya pada Math 
and Science Fair 2012. "Kentang goreng ini didiamkan saja selama lima 
hari dalam toples kedap udara. Yang paling banyak jamurnya setelah lima 
hari ini justru yang paling aman karena tidak mengandung bahan 
pengawet," ujar Zavi.<br />
Adapun lima sampel yang diambil oleh bocah 
berusia delapan tahun ini berasal dari tiga resto siap saji yang cukup 
terkenal dan dua berupa <em>frozen fries</em> dan <em>homemade fries</em>.<br />
Dari lima sampel tersebut, <em>homemade fries</em>
 terbukti yang paling aman dan kentang goreng dari salah satu resto siap
 saji ternama yang paling berbahaya karena sama sekali tidak ditumbuhi 
jamur setelah didiamkan selama lima hari.<br />
"Rasanya memang enak dan
 lebih gurih karena mengandung banyak yang bisa mengakibatkan darah 
tinggi. Kalau bahan pengawet, kebanyakan bisa bikin kanker," tandasnya.<br />
Itulah
 aksi-aksi peserta didik Sekolah Kembang saat Math and Science Fair 
2012. Berbagai ilmu didapat dengan cara menyenangkan dan dengan metode 
yang disukai oleh anak-anak ini. Matematika dan Sains yang dinilai 
sebagai momok ini juga berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan.<br />
Wakil
 Kepala Sekolah Sekolah Kembang, Lestia Primayani ini juga 
mengatakan, dengan percobaan ringan ini, anak-anak dapat dengan 
sendirinya memahami suatu hal mengenai Matematika dan Sains tanpa harus 
duduk diam di kelas dan mendengarkan guru.<br />
"Ini anak-anak jadi 
tau, asam cuka seperti apa. Asam karbonat seperti apa karena mencoba 
sendiri. Tentunya mereka jadi lebih cepat paham," ungkap Tia.<br />
                            </div>

<script src="http://www.lintas.me/assets/scripts/widget_v2.js?uid=5332721e1b971a4e4d00002f" type="text/javascript"></script>
<script type="text/javascript">
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
</script>

MEDIA PEMBELAJARAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan lincah, bocah yang kini duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD) ini m...

Belajar Asyik

Belajar Asyik

AAA

[SLIDER][featuredpost][random][5]

Belajar Membaca tanpa Tangis

MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

MODEL PEMBELAJRAN COOPERATIVE TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

MODEL PEMBELAJRAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

MEDIA PEMBELAJARAN

[IPA KELAS 4][horizontal][recent][5]

[IPA KELAS 5][combine][recent][5]

[IPA KELAS 6][gallery1][recent][10]

Popular Posts

Labels